Kamis, 06 Oktober 2011

Unsur-unsur dalam berfikir ilmiah

  Berpikir merupakan sebuah proses yang membuahkan pengetahuan. Proses ini merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan. Oleh karena itu, proses berpikir untuk sampai pada suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan diperlukan sarana tertentu yang disebut dengan sarana berpikir ilmiah.

   Kegiatan berfikir kita lakukan dalam keseharian dan kegiatan ilmiah. Berpikir merupakan upaya manusia dalam memecahkan masalah. Berpikir ilmiah merupakan berfikir dengan langkah – langkah metode ilmiah seperti perumusan masalah, pengajuan hipotesis, pengkajian literatur, menguji hipotesis, dan menarik kesimpulan. Semua langkah – langkah berpikir dengan metode ilmiah tersebut harus didukung dengan alat / sarana yang baik sehingga diharapkan hasil dari berfikir ilmiah yang kita lakukan mendapatkan hasil yang baik pula.
   Untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik diperlukan sarana berpikir ilmiah berupa : 
  1. Bahasa Ilmiah
  2. Logika Matematika
  3. Logika Statistika

  1. Bahasa Ilmiah 
             Bahasa Ilmiah merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berfikir ilmiah.  Bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran seluruh proses berpikir ilmiah kepada orang lain.
             Didalam fungsi komunikatif bahasa terdapat tiga unsur bahasa yang digunakan untuk menyampaikan : perasaan (unsur emotif), sikap (unsur afektif) dan buah pikiran (unsur penalaran). Perkembangan bahasa dipengaruhi ketiga unsur ini.
  2. Logika Matematika
        Logika matematika mempunyai peran penting dalam berfikir deduktif sehingga mudah di ikuti dan di lacak kembali kebenarannya.

         Kelebihan matematika antara lain sebagai berikut :
  •  Tidak memiliki unsur emotif 
  •  Bahasa matematika sangat universal (tidak ada unsur perasaan)
 Kelemahan dari  matematika :
           Tidak mengandung bahasa emosional (tidak mengandung estetika) artinya bahwa matematika penuh dengan symbol yang bersifat artifersial dan berlaku dimana saja.
 
   3. Logika Statistika 
          Logika statistika mempunyai peran penting dalam berpikir induktif untuk mencari konsep-konsep yang berlaku umum. 
Statistik mengandung berbagai macam pengertian antara lain kumpulan data, bilangan maupun non bilangan yang disusun dalam tabel atau diagram yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan. 
Statistik merupakan pengetahuan untuk melakukan penarikan kesimpulan induktif secara lebih seksama. Selain itu, statistika juga merupakan sarana berpikir ilmiah yang diperlukan untuk memperoleh pengetahuan secara ilmiah. Statistik mampu melakukan proses generalisasi dan menyimpulkan karekteristik suatu kejadian secara lebih pasti dan bukan terjadi secara kebetulan.

Perbedaan matematika dan statistik :
· Matematika menggunakan pola berfikir deduktif (kepastian)
      · Statistik menggunakan pola berpikir induktif (ketidakpastian), teori kemungkinan    (peluang) yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

              Persamaan matematika dan statistik adalah sama-sama digunakan sebagai sarana berpikir ilmiah.

                       Kesimpulan :
  • Dalam kegiatan atau kemampuan berpikir ilmiah yang baik harus menggunakan atau didukung oleh sarana berpikir ilmiah yang baik pula, karena tanpa menggunakan sarana berpikir ilmiah kita tidak akan dapat melakukakan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik.  
  • Sarana berpikir ilmiah berupa bahasa ilmiah, logika dan matematika, logika dan statistika.
  • Menggunakan bahasa yang baik dalam berpikir belum tentu mendapatkan kesimpulan yang benar apalagi dengan bahasa yang tidak baik dan tidak benar.
  • Kelebihan matematika antara lain tidak memiliki unsur emotif dan bahasa matematika sangat universal
  • Statistika merupakan bagian dari metode keilmuan yang dipergunakan dalam mendiskripsikan gejala dalam bentuk angka-angka, baik melalui hitungan maupun pengukuran. Dengan statistika kita dapat melakukan pengujian dalam bidang keilmuan sehingga banyak masalah dan pernyataan keilmuan dapat diselesaikan secara faktual.

 
 
 

Rabu, 05 Oktober 2011

ORGANISASI

  1. Pengertian organisasi

        Organisasi merupakan tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.


 2. Organisasi yang pernah di ikuti dan alasan
 

       Organisasi yang pernah saya ikuti adalah OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah). Alasan saya memilih dan mengikuti organisasi ini adalah untuk menambah wawasan, belajar bekerja sama, belajar berdiskusi dan menyatukan pendapat antara siswa-siswi lainnya dan belajar tata cara kepemimpinan (Leadership).


 3. Pengaruh organisasi dalam  kehidupan

        Pengaruh organisasi dalam kehidupan  adalah selain menambah wawasan juga menambah pengalaman yang berpengaruh di kehidupan yaitu bagaimana tata cara berbicara di depan umum serta mengajukan pendapat. Selain itu siap memimpin  sutau organisasi apabila di tunjuk karena telah belajar bagaimana cara kepemimpinan (leadership).

Jumat, 17 Juni 2011

Perubahan Budaya di Perdesaan

KEPULAUAN MENTAWAI




*      MENTAWAI merupakan kepulauan yang terdiri dari beberapa puluh pulau. Pulau yang paling besar ada 3, yakni Pulau Siberut, Pulau Pagai dan Pulau Sipora. Di antara ketiga pulau ini pulau yang paling besar adalah Pulau Siberut dengan luas 4.480 km2. Sejak era otonomi daerah pulau-pulau Mentawai tidak lagi termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Padang Pariaman, melainkan menjadi kabupaten tersendiri yaitu Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan ibukota berkedudukan di Pulau Pagai dan termasuk wilayah Provinsi Sumatera Barat.





*      Kepulauan yang paling banyak penduduknya adalah Pulau Siberut, yang terdiri dari orang asli mentawai dan pendatang yang pada umumnya mendiami daerah bagian hilir yang mencari nafkah umumnya dengan berdagang ataupun menjual jasa. Misalnya jasa penginapan, jasa pemandu turis, dan menyediakan segala kebutuhan. Kaum pendatang kebanyakan terdiri atas etnis Minang, Batak, dan sedikit Jawa. Sementara itu orang Mentawai asli tinggal di pedalaman dengan kehidupan yang masih mengandalkan sumber daya alam, seperti misalnya hasil hutan, rotan, gaharu, enau, nilam, bambu,dll serta buah-buahan seperti durian, sagu, kelapa.

            Contoh konkret perubahan budaya


*      Masyarakat mentawai pada dahulunya mengukir tato pada tubuhnya. Tatto tersebut menyimbolkan pemiliknya berasal dari keluarga berada. Sebab, penatoan didahului dengan upacara adat atau punen enegat, yang diikuti masyarakat satu kesukuan. Tuan rumah bertanggung jawab menyediakan makanan bagi para tamu punen. Saat punen, seekor babi ternak yang menjadi ukuran kekayaan masyarakat Mentawai dipotong dan dimakan bersama. Sipatiti (orang yang menato) berhak membawa pulang seekor babi seusai mengerjakan tugasnya.
  
*      Bagi sikerei atau dukun di Mentawai yang bertugas mengobati orang sakit, tato juga menyimbolkan keabadian. Jika orang yang memakai tatto meninggal dunia, seluruh perhiasan yang ada pada tubuhnya ini harus dilepaskan. Tinggallah tato di tubuh yang dibawa ke liang kubur. Tato inilah yang disebut sebagai  pakaian abadi masyarakat mentawai. 

*      Namun, penatoan yang dilakukan dengan menusukkan jarum kayu ke kulit dan kemudian diikuti dengan memasukkan campuran arang dan sari pati tebu ini menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Rasa sakit ini membuat masyarakat mentawai tidak melanjutkan penatoan hingga ke kaki.


 


Dampak negatif dari perubahan budaya diatas adalah :
*      Kehilangan kebudayaan asli masyarakat mentawai itu sendiri
*      Adanya konflik yang muncul dari masyarakat asli tentang penolakan perubahan budaya tersebut
*      Membutuhkan proses yang lama dari perubahan budaya lama ke perubahan budaya baru 

Dampak positif dari perubahan budaya diatas adalah :
*      Tidak dianggap sebagai preman karena tatto memiliki pandangan negatif
*      Masyarakat mentawai dapat memilih 5 agama resmi yang ada di Indonesia
*      Terhindar dari pemakaian jarum kayu yang tidak higienis dan tidak layak untuk digunakan
*      Dapat berfikir Rasional
*      Karena tidak adanya kewajiban dalam menato tubuh maka masyarakat mentawai terbebas dari biaya dalam melaksanakan upacara penatoan

Rabu, 27 April 2011

Ilmu Budaya Dasar Bab 9 - Manusia dan Harapan


Nama : Widya Frima Asandra
Kelas : 1KA33
NPM : 18110491
Materi : Ilmu Budaya Dasar
Kelompok : 3
Dosen : Ninuk Sekarsari



APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN




     Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap Lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satupun manusia yang luput dari pergaulan hidup.Di tengah-tengah manusia lain itulah , seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/spiritualnya.

Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan orang lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.


Dorongan Kodrat

Doronngan Kodrat Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Kodrat juga terdapat pada binatang, walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawa dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain. Dengan Kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.

Dorongan Kebutuhan

Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam keebutuhan hidup.
Kebutuhan hidup pada dasarnya dapat dibedakan atas Kebutuhan Jasmani dan Kebutuhan Rohani.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan , kemampuan manusia sangat terbatas , baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikir.

Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya Harapan dan Kebutuhan Manusia yaitu :


a) kelangsungan hidup (survival)

Untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang, ppangan dan papan (tempat tinggal). Kebutuhan kelangsungan hidup ini terlihat sejak bayi lahir.

Setiap bayi begitu lahir di bumi menangis; ia telah mengharapkan diberi makan/ minum. Kebutuhan akan makan/minum ini terns berkembang sesuai dengan perkembangan hidup manusia

b) keamanan ( safety )

Setiap orang membutuhkan keamanan. Sejak seorang anak lahir ia telah membutuhkan keamanan. Begitu lahir, dengan suara tangis, itu pertanda minta perlindungan. Setelah agak besar, setiap anak menangis dia akan diam setelah dipeluk oleh ibunya. Setelah bertambah besar ia ingin dilindungi. Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman. Dalam hal ini agama sering merupakan cara memperoleh kemanan moril bagi pemiliknya. Walaupun secara fisik keadaannya dalam bahaya, keyakinan bahwa Tuhan memberikan perlindungan berarti sudah memberikan keamanan yang diharapkan.

c) hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)

Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Karena itu tidak jarang anak-anak remaja mengatakan kepada ayah atau ibu. “Ibu ini kok menganggap Reny masih kecil raja, semua diatur!” Itu suatu pertanda bahwa anak itu telah tambah kesadaran akan hak dan kewajibannya.Bila seorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa sudah dewasa, sehingga sudah saatnya mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai.
Sebab umumnya remaja mulai menentang sifat-sifat orang tua yang dianggap tidak sesuai dengan alamnya.

d) diakui lingkungan (status)

Setiap manusia membutuhkan status. Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup, Status itu penting, karena dengan status orang tahu siapa dia Harga diri orang antara lain melekat pada status orang itu. Misalnya ada anak haram, biarpun anak haram itu tingkah lakunya baik dan tidak berdosa sebab yang berdosa orang tuanya, namun masyarakat tetap memberikan cap yang negatif.

e) perwujudan cita-cita (self actualization)

Selanjutnya manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya atau kepangakatannya atau profesinya. Pada saar itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.

Sumber : 1 2 3

CASE STUDY :

studi kasus saya ambil dari artikel harapan Bung Karno Untuk Indonesia

Beri Aku 10 Pemuda maka Akan Kuguncang Dunia


Siapa tak kenal kalimat diatas? ya kalimat itu merupakan sepenggal dari pidato Bung Karno semasa ia menjabat sebagai presiden Republik Indonesia. “100 orang hanya bermimpi, tetapi berikanlah aku 10 pemuda maka akan kuguncang dunia!” itulah sepenggal kalimat lengkapnya.

Apa artinya? Bung Karno mewakili rakyat Indonesia yang berharap bahwa pemuda akan dapat terus berkarya, karena pemuda adalah generasi penerus bangsa! Lakukan apa yang engkau bisa untuk mengguncang dunia!

Pemuda adalah benih-benih bangsa, ya memang itu kenyataannya. Sama seperti Bung Karno yang dapat memerdekakan Indonesia di kala ia masih muda. Bahkan ia dapat dikatakan terlalu muda untuk dapat menjadi seorang Presiden.

Oleh sebab itu, janganlah bermalas-malasan hai pemuda, berbuatlah! Lakukan sesuatu yang baik bagi negaramu! Jangan kau turuti imperialisme dan kapitalisme barat! Ingatlah Pancasila, ideologi yang merasuk ke dalam hati kita bangsa Indonesia! Dia lah cita-cita bangsa! Isilah kemerdekaan yang masih kosong ini!

“To Build The World a New

“Lakukan apa yang kita bisa mulai dari sekarang, untuk masa depan!

Sumber

OPINION : 

Pada dasarnya manusia memiliki harapan yaitu harapan untuk memiliki segala nya menjadi lebih baik agar mempunyai hidup yang sempurna namun, harapan pada negara nya mungkin sedikit terlupakan oleh harapan diri sendiri yang mungkin saja belum terwujudkan. Sebaiknya harapan diri sendiri dan harapan pada negara harus diseimbangkan untuk dapat menyelaraskan dan menyeimbangkan hidup.

Ilmu Budaya Dasar Bab 8 - Manusia dan Kegelisahan


Nama : Widya Frima Asandra
Kelas : 1KA33
NPM : 18110491
Materi : Ilmu Budaya Dasar
Kelompok : 3
Dosen : Ninuk Sekarsari


Keterasingan


     Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu dalah dari kata dasar terasing. kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. penyebab orang berada dalam posisi terasingkan adalah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat atau kekurangan yang ada pada diri seseorang , sehingga ia dapat atau sulit menyesuaikan diridalam masyarakat.

Bentuk Keterasingan Manusia Menurut Marx :

Keterasingan manusia untuk menghasilkan tindakan. Marx melihat masalah dengan tindakan nyata produksi, artinya, dia pikir hubungan antara manusia dan aktivitas kerja yang sebenarnya, jika dipaksa, adalah tidak wajar. Dengan bekerja sebagai alat untuk mencari kepuasan bukan pekerjaan yang memuaskan dalam dan dari dirinya sendiri, laki-laki memisahkan diri dari proses dan menderita sebagai hasilnya. Dengan melakukan hal ini, ia kemudian tunduk pada Marx, Äôs bentuk ketiga dari pemisahan.

Keterasingan manusia dari diri. Karena manusia telah memisahkan diri dari kedua objek dan tindakan memproduksi benda itu, ia juga memisahkan dirinya dari dirinya sendiri. Dia telah, dengan menjalani kehidupan peraturan sub pengorbanan diri, mengurangi dirinya untuk properti. Dia tidak lagi milik dirinya sendiri, sebaliknya, dengan menjadi objek, dengan memisahkan diri dari pekerjaannya, dengan memberikan diri untuk bekerja, dia milik yang lain, atau benar-benar akan terlihat, untuk kapitalisme. Marx mengacu pada ini sebagai terasing dari yang, Äúspecies-hidup, AU dan kesadarannya. Ini mengarah langsung ke Marx, bentuk keempat Äôs keterasingan

Keterasingan manusia dari manusia lainnya. Dengan memisahkan diri dari hidup spesies, mereka juga memisahkan diri dari orang lain. Man, Äôs hubungan untuk dirinya sendiri adalah menyadari dan mengungkapkan paling menonjol melalui interaksi dengan orang lain. Jika ia telah memisahkan diri dari dirinya sendiri, ia tidak mampu hidup dalam kehidupan jenis dan berinteraksi dengan orang lain sama sekali. Manusia mulai memperlakukan dan melihat orang lain sebagaimana ia telah datang untuk mengobati dan melihat dirinya sebagai hasil dari keterasingan.



Kesepian


      Kesepian adalah rasa yang dirasakan individu manusia karena menganggap dirinya tidak ada yang memperhatikan. Kesepian sikap yang tidak memandang bahwa ada hal lain yang harus di pilih dalam kehidupan.

Kesepian merupakan kondisi yang tidak menyenangkan, dan berdasarkan pengalaman berhubungan dengan tidak mencukupinya kebutuhan akan bentuk hubungan yang akrab atau intimasi (Sullivan dalam perlman & Peplau, 1982). Sermat (dalam Peplau & Perlman, 1982) berpendapat bahwa kesepian merupakan hasil dari interpretasi dan evaluasi individu terhadap hubungan sosial yang dianggap tidak memuaskan. Orang akan merasa kesepian bila intensitas hubungan social yang diharapkannya tidak sesuai atau kurang dari apa yang merupakan kenyataannya. Sedangkan Peplau dan Perlman (1982) mendifinisikan kesepian sebagai pengalaman yang tidak menyenangkan, yang terjadi ketika hubungan social individu tidak berjalan sesuai yang diharapkannya. Young (dalam Perlman & Peplau, 1982) menyatakan bahwa kesepian merupakan respon individu atas ketidakhadiran yang dirasa sangat penting dari social reinforcement.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kesepian adalah keadaan yang diakibatkan oleh perasaan tidak pernuhi kebutuhan keakraban, adanya hasil persepsi dan evaluasi hubungan social yang kurang memuaskan, dan kurang adanya reinforcement sosial. Karakteristik Kesepian Fromm-Reichman, Lopata, dan Young (dalam Yuniarti, 2002) menyebutkan karakteritik kesepian adalah sebagai berikut:
a.tidak terpenuhinya kebutuhan akan keakraban
b.hasil persepsi dan evaluasi hubungan sosial yang kurang memuaskan
c.kurang adanya reinforcement sosial.

Sumber : 1 2 3 4

CASE STUDY :

Studi kasus kali ini saya ambil dari artikel mengenai kesepian...


Kesepian Menular seperti Virus

Kesepian ternyata mirip wabah flu, bisa menyebar dalam sekelompok orang di dekatnya. Begitulah menurut suatu penelitian terbaru. Kalau flu bisa tersebar lewat berjabat tangan, orang bisa "terjangkit" kesepian melalui interaksi yang negatif.

Menurut penelitian John Cacioppo, psikolog dari Universitas Chicago, seseorang yang kesepian biasanya tak mudah memercayai orang lain sehingga masalah kecil bisa menjadi besar. Lirikan atau kata-kata yang sedikit janggal, yang biasanya tak akan dipermasalahkan oleh seorang yang ceria, bagi orang yang kesepian bisa sangat menyinggung sehingga memicu suatu siklus interaksi negatif yang mengakibatkan hilangnya teman-teman.

Intinya, seseorang yang kesepian akan kehilangan hubungan dengan orang lain dan orang lain itu juga bisa terputus hubungannya dengan orang-orang lain lagi. Akhirnya, orang-orang yang hubungannya terputus itu berisiko menjadi golongan yang terasing dari kelompok sosial.

"Seseorang yang kesepian mengantisipasi reaksi negatif dari orang lain, dan akhirnya mereka memang mendapatkan reaksi negatif itu dalam lingkungan. Sebagian karena mereka mengantisipasinya dan sebagian karena mereka sendiri yang mengundang reaksi itu," kata Cacioppo.

Temuan ini, yang diterbitkan dalam jurnal Personality and Social Psychology edisi Desember mengindikasikan bahwa kesepian bukanlah bagian dari sifat, seperti dalam ungkapan "orang itu sifatnya penyendiri". Namun, kesepian merupakan suatu keadaan seperti kelaparan.

"Pada dasarnya, kita adalah makhluk sosial. Maka dari itu, kita perlu orang lain untuk bekerja sama," ujar Cacioppo. Karena itu, kesepian mungkin bisa saja merupakan evolusi dari perasaan bahwa ada orang yang mengucilkan Anda

Sumber

OPINION :

Manusia yang kesepian biasa nya disebabkan oleh kurang nya komunikasi serta keterbukaan diri kepada lingkungan yang mengakibatkan tidak adanya interaksi antara satu dengan yang lain nya ini yang membuta individu merasa sendiri atau bahkan dikucilkan. Kesepian bisa di atasi dengan mencoba membuka diri kepada lingkungan, memperbanyak teman bermain, dan melancaarkan komunikasi agar merasa tidak sendiri dan bosa.

Minggu, 20 Maret 2011

Ilmu Budaya Dasar Bab 7 - Manusia dan Tanggung Jawab serta Pengabdian

Nama : Widya Frima Asandra
Kelas : 1KA33
NPM : 18110491
Materi : Ilmu Budaya Dasar
Kelompok : 3
Dosen : Ninuk Sekarsari


Pengabdian

     Manusia di dalam hidupnya selaku makhluk Tuhan selain dibebani tanggung jawab, mendapatkan hak dan mempunyai kewajiban, untuk melaksanakan hal- hal tersebut perlu pengabdian bahkan pengorbanan.

Pengabdian itu adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.

Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja.
Pengertian pengabdian menurut WJS. Poerwodarminto adalah perihal/ hal- hal yangberhubungan dengan mengabdi. Sedangkan mengabdi adalah suatu penyerahan diri kepada ”suatu” yang dianggap lebih, biasanya dilakukan dengan ikhlas, bahkan diikuti dengan pengorbanan. Di mana pengorbanan berarti suatu pemberian untuk menyatakan kebaktian, yang dapat berupa materi, perasaan, jiwa raga.

Macam - Macam Pengabdian

     Sebetulnya muculnya pengabdian karena adanya rasa tanggung jawab, baik terhadap Tuhan sebagai Penciptanya terhadap diri sendiri, terhadap keluarga dan terhadap masyarakat. Oleh karena itu pengabdian pengabdian dibedakan antara lain :
1. Pengabdian terhadap Tuhan yang Maha Esa, 
yaitu penyerahan diri secara penuh terhadap Tuhan dan merupakan perwujudan tanggung jawabnya yang juga diikuti oleh pengorbanan. Contoh: Umat Islam melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari, melakukan zakat, melaksanakan kurban dan sebagainya, itu semua tidak lain adalah untuk pengabdian kepada Tuhan yang Maha Esa.
   
2. Pengabdian kepada masyarakat, 
ini timbul karena manusia dibesarkan dan hidup dalam masyarakat, sehingga sebagai perwujudan tanggung jawabnya kemudian melakukan pengabdian juga pengorbanan. Contoh: Seorang mahasiswa yang telah lulus, kemudian berusaha memajukan pendidikan di desanya dengan mendirikan sekolah, walaupun tanpa imbalan apapun, ia lakukan demi kemajuan desanya.
   
3. Pengabdian kepada raja,
yaitu suatu penyerahan diri secara ikhlas kepada rajanya, karena dianggap yang melindunginya, walaupun sekarang jarang terjadi. Contoh: Seorang gadis dengan suka rela dijadikan selir oleh rajanya.
  
4. Pengabdian kepada negara,
timbul karena seseorang merasa ikut bertanggung jawab terhadap kelestarian (kelangsungan) negara dan demi persatuan kesatuan bangsa. Contoh: Dalam usaha merebut kembali Irian Barat dari penjajah Belanda, banyak pemuda yang mendaftarkan diri menjadi sukarelawan.
   
5. Pengabdian kepada harta, 
ini terjadi karena seseorang memandang bahwa harta yang menghidupinya, sehingga tindakan- tindakannya semata- mata demi harta. Kadang- kadang ia tanpa menyadari justru mengorbankan dirinya untuk mempertahankan hartanya, yang akhirnya tidak dapat menikmati hartanya.
   
6. Pengabdian kepada keluarga, 
ini timbul karena keinginan untuk membahagiakan keluarga dengan terpenuhinya kebutuhan secara lahir dan batin secara layak.

Jadi dengan melihat pengertian maupun macam- macam pengabdian/ pengorbanan, memahami arti dan makna pengabdian dan pengorbanan, diharapkan kita meneladaninya, karena sebenarnya hakekat pengabdian/ pengorbanan adalah merupakan usaha memikul tanggung jawab dan melaksanakan kewajiban sebagai manusia.

Sumber : 1 2

CASE STUDY :

Studi kasus saya ambil dari berita yang berhubungan dengan pengabdian seorang guru.

KOMPAS.com — Erupsi Merapi menjadi momentum ujian panggilan jiwa sejumlah guru. Di tengah kecemasan terhadap keluarga dan kesulitan pribadinya, sejumlah guru yang sempat dan masih mengungsi tetap aktif mengajar. Demi sebuah pengabdian.

Sunanto (55) sedikit bernapas lega. Mulai Jumat ini, guru Pendidikan Kewarganegaraan SMP Negeri 2 Pakem, Sleman, DIY, itu sudah bisa berangkat kembali mengajar dari rumahnya. Kamis kemarin, ia yang tinggal di Dusun Duwetsari, Desa Pakembinangun, Pakem, Sleman, itu sudah dapat kembali ke rumahnya karena dinyatakan aman.

Sepekan terakhir, Sunanto berangkat mengajar ke posko pendidikan di Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika (P4TK) di Jalan Kaliurang Km 6,5, Sleman, dari pengungsiannya di daerah Godean, Sleman. Di pengungsian itu ia dan keluarganya tinggal bersama 25 pengungsi lain yang masih terbilang kerabatnya.

Sejak erupsi 5 November, 23 guru dari total 26 guru SMP Negeri 2 Pakem terpencar di berbagai lokasi pengungsian. Sejak 19 November, mereka melanjutkan proses belajar-mengajar di Gedung P4TK Matematika. Mereka berdatangan dari berbagai lokasi pengungsian untuk mengajar 236 muridnya sendiri dan sekitar 20 murid lain yang belum bisa pulang ke rumahnya.

Meski berangkat dari pengungsian, mereka tampil sebaik mungkin. Semua guru SMPN 2 Pakem rapi dengan seragam coklat tua. ”Kami tetap ingin tampil baik di hadapan murid-murid,” kata Sunanto, Kamis (25/11/2010).

Demi tampil baik itu, bukan hal mudah lagi. Dari pengungsiannya, Sunanto dan beberapa guru lain pulang ke rumah mengambil seragam. Beberapa guru bahkan terpaksa meminjam seragam karena rumahnya di kawasan sangat berbahaya.

”Saya punya dua seragam, jadi yang satu saya pinjamkan ke teman saya. Rekan-rekan guru yang punya lebih dari satu seragam lainnya juga saling meminjamkan seragam,” kata Sunanto. Mereka tak terpikir membawa seragam saat mengungsi.

Dilematis

Mengajar dalam kondisi darurat sering kali dilematis bagi guru. Selama mengajar, kecemasan akan keluarga di rumah atau di pengungsian sering kali terlintas. Namun, perasaan itu harus ditepiskan sementara demi tugas sebagai guru.

Di tengah kalut, guru Matematika SMPN 2 Pakem, Tri Wahyuni (43), tetap memikirkan murid-muridnya. Ketika erupsi Merapi pada sebuah pagi, Tri kembali ke sekolah guna mengurus murid-muridnya seusai mengantar anaknya yang masih TK di tempat aman.

”Senin pagi itu, Merapi erupsi cukup besar. Saya jemput anak saya yang masih sekolah di TK-nya lalu mengantar ke rumah agar aman. Saya sempat bimbang, mau kembali ke sekolah atau tetap bersama anak saya. Saya kembali ke sekolah karena anak saya sudah ada yang menunggu,” tuturnya.

Selama keadaan darurat, tugas mengajar menjadi jauh lebih berat. Di tengah keterbatasan, guru harus lebih sabar dan perhatian kepada murid-muridnya. Sebagian besar murid SMPN 2 Pakem harus mengungsi selama erupsi Merapi. Bahkan, empat di antaranya kehilangan rumah dan seluruh harta benda.

Namun, bencana itu justru meneguhkan panggilan jiwa sebagai guru. Di tengah masa darurat, Tri yang sudah 20 tahun mengajar justru menemukan arti pengabdian sesungguhnya. ”Di sinilah panggilan jiwa sebagai guru diuji,” katanya.

Mulai Jumat ini, sekolah darurat SMP Negeri 2 Pakem yang sepekan terakhir menempati Gedung P4TK Matematika dipindah di SD Percobaan Pakem. Jam belajar bergeser pukul 13.00-16.15 karena bergantian dengan siswa SD yang mereka tumpangi.

Para guru itu harus mengajar lagi di sekolah darurat: dengan keterbatasan dan seragam pinjaman. Di sana ada pengabdian.


OPINION :
 
Dari case study diatas, pengabdian yang dilakukan oleh guru tersebut benar-benar mulia meskipun keadaan tidak memungkinkan untuk mengajar, tetapi ia tetap melaksanakan tugas nya. Semboyan yang mengatakan guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa memanglah terbukti dari contoh diatas, ia hanya memikirkan tugasnya untuk mengajar tidak peduli situasi dan kondisi yang sedang darurat pada saat itu dan juga kecemasan yang diraskan oleh keluarga guru tersebut. Mudah-mudahan seiring dengan perkembangan zaman ini kita masih bisa melihat dan merasakan pengabdian dari seorang guru dan tidak melupakan nya, karena kita tidak mungkin bisa seperti sekarang tanpa jasa yang amat sangat mulia dari seorang guru. terima kasih guru PAHLAWAN TANPA TANDA JASA !

Ilmu Budaya Dasar Bab 6 - Manusia dan Pandangan Hidup


Nama : Widya Frima Asandra
Kelas : 1KA33
NPM : 18110491
Materi : Ilmu Budaya Dasar
Kelompok : 3
Dosen : Ninuk Sekarsari

Cita - Cita


      Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan perkataan lain: cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.

Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehinga usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan. Misalnya seorang anak bercita-cita ingin menjadi dokter, ia belum sekolah, tidak mungkin berpikir baik, sehingga tidak punya kemampuan berusaha mencapai cita-cita. Itu baru dalam taraf angan-angan.

Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga faktor :
Pertama, manusianya yaitu yang memiliki cita-cita;
Kedua, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan; dan
Ketiga, seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.

Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita ditentukan oleh kualitas manusianya. Ada orang yag tidak berkemauan, sehingga apa yang dicita-citakan hanya merupakan khayalan saja. Hal demikian banyak menimpa anak-anak muda yang memang senang berkhayal, tetapi sulit mencapai apa yang dicita-citakan karena kurang mengukur dengan kemampuannya sendiri.Sebaliknya dengan anak yang dengan kemauan keras ingin mencapai apa yang di cita-citakan, cita-cita merupakan motivasi atau dorongan dalam menempuh hidup untuk mencapainya. Cara keras dalam mencapai cita-cita merupakan suatu perjuangan hidup yang bila berhasil akan menjadikan dirinya puas.

Suatu cita-cita tidak hanya dimiliki oleh individu, masyarakat dan bangsa pun memiliki cita-cita juga. Cita-cita suatu bangsa merupakan keinginan atau tujuan suatu bangsa. Misalnya bangsa Indonesia mendirikan suatu negara yang merupakan sarana untuk menjadi suatu bangsa yang masyarakatnya memiliki keadilan dan kemakmuran.

Kebajikan



     Kebajikan atau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik dan makhluk bermoral. Dia adalah seorang individu yang utuh, terdiri atas jiwa dan raga. Dia memiliki hati yang pada hakikatnya lagi, memihak pada kebenaran dan selalu mengeluarkan pendapat sendiri tentang pribadinya, perasaannya, cita-citanya, dan hal-hal lainnya.

Dari yang dirasakan manusia tersebut, manusia cenderung lebih memihak pada kebaikan untuk dirinya sendiri. Inilah yang membuat sebagian manusia ‘terpilah’ menjadi manusia egois, yang seringkali seperti tidak mengenal kebajikan.

Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari 3 segi, yaitu :

a. Manusia sebagai pribadi, yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati.

b. Manusia sebagai anggota masyarakat atau makhluk sosial, manusia hidup bermasyarakat, saling membutuhkan, saling menolong, dan saling menghargai anggota masyarakat

c. Manusia sebagai makhluk Tuhan
         Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya. Karena tingkah laku bersumber dari pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri. Terdapat tiga hal yang menjadi faktor yang mungkin dapat menjadikan seorang individu memiliki sikap tertentu, yaitu:
a.Pembawaan (hereditas) , sesuatu yang diturunkan dari orang tua pada anaknya.
b.Lingkungan, merupakan alam kedua yang melingkupi manusia dan di situ manusia baru akan terdidik dengan sendirinya agar bisa melanjutkan hidup.
c.Pengalaman, merupakan segala sifat dari keadaan-keadaan, baik itu manis ataupun pahit yang dirasakan dan cenderung sering terbesit di pikiran manusia.

Sumber : 1 2

CASE STUDY :


Studi kasus saya ambil dari berita yang berhubungan dengan salah satu faktor seseorang untuk menggapai cita-citanya yaitu kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan.


JAKARTA, KOMPAS.com — Memutus rantai kemiskinan di negara ini adalah melalui pendidikan, yang harus dibuat merata untuk mereka yang kini tengah hidup di dalam garis kemiskinan itu sendiri.

Pendapat tersebut dilontarkan oleh Direktur Eksekutif Indonesian Street Children Organization (ISCO) Ramida Siringo-ringo, di tengah gelaran "800 Anak Miskin Menggapai Mimpi Bersama ISCO" di Jakarta, Sabtu (11/7). Anak-anak tersebut adalah 800 dari 1.725 anak-anak miskin perkotaan di Jakarta, Medan, dan Surabaya, yang berhasil mengenyam pendidikan gratis di sekolah umum berkat bantuan ISCO.

Ramida menandaskan, berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) pada 2008 lalu tercatat jumlah populasi penduduk miskin di Indonesia mengalami peningkatan, yang mencapai 41,2 juta jiwa. Ironisnya, di tengah kemiskinan, banyak di antara anak-anak yang harus hidup dan tumbuh keras di jalanan tanpa merasakan sentuhan pendidikan sebagai fundamental dasar meraih cita-cita di masa depannya.

"Sehingga kita ingin memutus rantainya sejak sekarang sebab tanpa sentuhan pendidikan formal di usia dini anak-anak itu mudah terseret ke dunia jalanan dan kriminalitas," ujar Ramida.

"Mereka tidak punya apa-apa, bahkan mimpi menjadi dokter atau guru pun tidak berani karena sejak kecil memang tidak pernah sekolah," tambahnya.

Untuk itu, pada Juli 2009 ini Ramida sudah menaikkan targetnya untuk menambah jumlah anak miskin yang bisa bersekolah gratis itu hingga mencapai 2.200 anak. Bahkan, tepat di usianya yang ke-10 tahun ini, ISCO merancang target bisa menyekolahkan 200.000 anak miskin selama 10 tahun ke depan.

Terkait hal itu, Emmy R, perwakilan dari Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan, mengaku upaya tersebut tentu sangat dibutuhkan demi masa depan anak-anak Indonesia.

"Pendidikan sudah menjadi kebutuhan mendasar dan anak-anak ini tengah menjalani golden period dan pembentukan karakternya sehingga harus didukung bukan saja oleh pemerintah melainkan juga masyarakat luas," ujar Emmy.

Sumber

OPINION :

Mempunyai cita-cita adalah hal yang wajar, apabila kita tidak memiliki cita-cita maka kita berani bermimpi untuk mendapatkan sesutu yang kita inginkan. Cita-cita tidak hanya dimiliki oleh anak-anak yang bersekolah saja tetapi untuk mereka yang tidak bisa bersekolah bisa memiliki cita-cita mungkin untuk mewujudkan nya saja sedikit sulit, maka dari itulah pendidikan disini berperan penting dalam memperbaiki dan mengatasi masalah anak-anak yang tidak bersekolah ataupun putus sekolah untuk dapat kembali mewujudkan cita-cita nya dengan kembali ke bangku pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang wajib minimal 9 tahun yakni sejak bangku sd hingga sma selain pentingnya peran pemerintah tentu saja hal ini tidak terleps dari dukungan masyarakat dan lingkungan sekitar agar anak-anak yang tidak bersekolah dapat bersemangat kembali dan meraih cita-cita mereka karena merekalah generasi penerus bangsa ini.

Ilmu Budaya Dasar Bab 5 - Manusia dan Keadilan

Nama : Widya Frima Asandra
Kelas : 1KA33
NPM : 18110491
Materi : Ilmu Budaya Dasar
Kelompok : 3
Dosen : Ninuk Sekarsari


Kejujuran

     Kejujuran atau jujur berarti apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sikap jujur perlu dipelajari setiap orang, sebab jujur mewujudkan keadilan, sedang keadilan menutut kemulian abadi, jujur memberikan keberanian dan ketentraman hati, serta menyucikan lagi pula membuat luhurnya berbudi pekerti. Barangsiapa berkata jujur serta bertindak sesuai dengan kenyataan, artinya orang itu berbuat benar. Orang bodoh yang jujur lebih baik daripada orang pandai yang lancung.

     Pada hakekatnya kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pangakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa. Adapun kesadaran moral adalah kesadaran tentang diri kita sendiri karena kita melihat diri kita berhadapan dengan hal baik dan buruk. Kejujuran bersangkutan erat dengan masalah nurani. Bertolak ukur pada hati nurani, seorang dapat ditebak perasaan moril dan susilanya, yaitu perasaan yang dihayati bila ia harus menentukan pilihan apakah hal itu baik atau buruk, benar apa salah. Selain nilai etis yang ditunjukan kepada sesama manusia, hati nurani berkaitan erat juga dalam hubungan manusia dengan Tuhan.

     Berbagai hal yang menyebabkan orang berbuat tidak jujur, mungkin karena tidak rela, mungkin karena pengaruh lingkungan, karena social ekonomi, terpaksa ingin populer, karena sopan santun dan untuk mendidik. Dalam kehidupan sehari-hari jujur atau tidak jujur merupakan bagian hidup yang dapat dipisahkan dari kehidupan manusia itu sendiri.

     Menurut M.Alamsyah dalam bukunya budi nurani dan filsafat berfikir, yang disebut nurani adalah wadah yang ada dalam perasaan manusia. wadah ini menyimpan suatu getaran kejujuran, ketulusan dalam menoropong kebenaran lokal maupun kebenaran illahi (M.Alamsyah,1986:83). Nurani yang dikembangkan dapat jadi budi nurani yang merupakan wadah yang menyimpan keyakinan. Kejujuran atau ketulusan dapat di tingkatkan menjadi sebuah keyakinan atas diri keyakinannya maka seseorang diketahui kepribadiannya.
Dan hati nurani bertindak sesuai dengan norma-norma kebenaran akan menjadikan manusianya memiliki kejujuran, ia akan menjadi manusia jujur. Sebaliknya orang yang terus-menerus berfikir atau bertindak bertentangan dengan hati nuraninya akan selalu mengalami konflik batin, ia akan mengalami ketegangan, sifat kepribadiannya yang tadinya tunggal menjadi ganda.

     Untuk mempertahankan kejujuran, berbagai cara dan sikap yang perlu dipupuk. Namun demi sopan santun dan pendidikan,orang diperbolehkan berkata tidak jujur apabila sampai pada batas-batas yang ditentukan.

Kecurangan

      Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya atau, orang itu memenuhi dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa tenaga dan usaha.Kecurangan dapat menyebabkan orang menjadi serakah, tamak, culas, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang hebat, paling kaya, dan senang melihat orang disekelilingnya hidup menderita. bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan. 

     Ditinjau dari hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya, ada 4 aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban, dan aspek teknik. Apabila keempat aspek tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum. Akan tetapi, apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tsb dan terjadilah kecurangan.

Sumber : 1 2 
CASE STUDY :
Studi Kasus Saya Ambil Dari Berita yang berhubungan tentang Kecurangan.

Medan , Kompas.com - Praktik kecurangan ujian nasional meluas di sejumlah sekolah di Sumatera Utara. Selain modus, tempat terjadinya kecurangan juga bertambah pada hari kedua pelaksanaan UN. Sebagian dari praktik tidak jujur ini bahkan terjadi terbuka di depan kelas tanpa menghiraukan pengawas UN.”Laporan dari tim investigasi kami, ada guru yang sengaja membagikan jawaban di depan kelas kepada murid. Ini terjadi di SMK swasta di Sidikalang, Kabupaten Dairi; SMA swasta di Kabupaten Humbang Hasundutan; SMK swasta di Siborongborong, Tapanuli Utara; dan SMA swasta di Simalungun,” tutur anggota Dewan Kehormatan Komunitas Air Mata Guru (KAMG), Deni Boy Saragih, Selasa (21/4) di Medan.

Guru di sekolah tersebut memberikan jawaban kepada siswa dengan membagikan kertas kecil yang besarnya tidak sampai melebihi telapak tangan. Sebagian dari lembar jawaban ini bertuliskan tangan dan sebagian lain sudah dalam bentuk ketikan. Deni sengaja tidak menjelaskan detail nama sekolah karena bukti kecurangan ini akan dibuat dalam bentuk laporan resmi kepada pengawas di tingkat provinsi.
Selain pemberian jawaban soal UN di depan kelas, tim investigasi KAMG juga menemukan kembali jawaban serupa di tangan siswa. Hari ini tim menemukannya di sebuah SMA negeri di daerah Simalingkar dan SMK swasta di Kecamatan Medan Baru. ”Seperti hari sebelumnya, semua temuan kecurangan ini sebagian besar terjadi di sekolah favorit,” katanya.

Dia menduga adanya sindikat pembocor soal sebelum ujian berlangsung. Sindikat ini merupakan jaringan yang terdiri atas siswa, guru sekolah setempat, dan yang terakhir oknum dinas pendidikan. Mereka, tuturnya, bekerja secara sistematis untuk menyebarkan jawaban soal UN kepada siswa.
Modus yang paling sering ditemui adalah adanya penyebaran jawaban soal melalui pesan pendek melalui telepon seluler. Selanjutnya, siswa menyalinnya dalam bentuk lembaran kertas kecil untuk dibawa ke ruang ujian.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah asal Sumut, Parlindungan Purba, mengaku prihatin dengan peristiwa ini. Berulang kali sejak UN digelar kasus kecurangan hampir selalu terjadi di banyak daerah. Dia kembali memprotes Menteri Pendidikan Nasional yang memaksakan UN digelar. Padahal, sumber daya manusia dan sarana sekolah di daerah belum siap.
”Kami meminta kepada pemerintah untuk menanyakan terlebih dahulu kepada siswa, guru, ataupun dinas pendidikan di daerah, siap atau tidak menggelar UN. Pemaksaan ini mengakibatkan pihak sekolah mengambil segala cara demi nama baik,” katanya. (NDY)

Sumber

OPINION :
Kecurangan yang terjadi pada Ujian Nasional menurut saya disebabkan oleh rasa takut dan khawatir siswa apabila tidak lulus di ujian tersebut, memang alasan itu sedikit tidak masuk akan bila siswa tersebut belajar maka rasa takut ataupun khawatir itu mungkin tidak akan muncul namun peran dari pihak sekolah dan keluarga dibutuhkan agar abak tersebut tidak merasa was was dan rajin belajar untuk menghadapi ujian, di satu sisi bila guru ikut campur tangan dalam kecurangan ujian nasional ini bisa saja dikarenakan rasa takut berkurang nya kualitas lulusan dari sekolah itu sendiri, atau  kepala sekolah dari sekolah itu sendiri yang tidak ingin "nama" nya jelek di hadapan almamater alumni ataupun kepala sekolah sebelumnya. Selain itu, pemerintah sebaiknya juga tidak usah terlalu mempersulit kelulusan dari siswa sebaiknya di sesuaikan dengan standar yang ada

Kamis, 10 Maret 2011

Ilmu Budaya Dasar Bab 4 - Manusia dan Keindahan


Nama : Widya Frima Asandra
Kelas : 1KA33
NPM : 18110491
Materi : Ilmu Budaya Dasar
Kelompok : 3
Dosen : Ninuk Sekarsari

Keindahan


Pengertian Keindahan

Keindahan adalah sifat-sifat yang merujuk kepada sesuatu yang indah di mana manusia mengekspresikan perasaan indah tersebut melalui berbagai hal yang mengandung unsur estetis yang dinilai secara umum oleh masyarakat.

Keindahan sebagai suatu kualitas abstrak (Beauty as an abstract quality)menggambarkan sesuatu yang kontemporer dan bersifat nonrealistic di mana sang pencipta karya menggambarkan sesuatu yang tidak bisa dimengerti secara umum dan tidak sesuai dengan realita.

Keindahan sebagai kualitas abstrak menggambarkan suatu bentuk dalam yang keindahan di mana keindahan tersebut bersifat eksklusif dan hanya dapat dimengerti oleh orang yang menciptakan keindahan tersebut berdasarkan apa yang dipahaminya.

Keindahan sebagai benda tertentu yang menunjukkan keindahan keindahan memiliki konsep pemahaman dan nilai yang berbeda dengan kualitas abstrak di mana benda yang dimaksud dalam hal ini adalah sesuatu yang mewakili keindahan secara umum dan dapat dengan mudah diterima maupun dipahami oleh masyarakat.

Contoh keindahan dalam bentuk benda:

Secara alami: Manusia menaruh rasa kagum atas keindahan alam yang merupakan ciptaan dari Yang Maha Kuasa

Buatan tangan: Karya seni yang memiliki nilai estetika yang dapat dinilai oleh manusia.

Keindahan adalah suatu hal yang memiliiki definisi yang luas dan pandangan mengenai keindahan masing-masing berbeda dari setiap ahli, tergantung bidang yang digeluti oleh orang tersebut.

Keindahan atau "beauty" adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita rasa senang bila melihatnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok.Keindahan juga dapat memberikan kita rasa keingintahuan tentang hal tersebut semakin terus bertambah.contohnya jika kita bermusik,kita akan semakin mencari 'feel' apa yang cocok untuk hati kita

Keindahan Dalam Arti Luas

Menurut The Liang Gie dalam bukunya “G,a-ris Besar Estetik” (Filsafat Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, kata-kata itu ber­asal dari- bahasa Latin “bellum”. Akar katanya adalah ”bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi’ ”bonellum” dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis “bellum”.

Selanjutnya The Liang Gie menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan.


Keindahan alam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan adap kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran.

Pengertian Keindahan Seluas-luasnya Meliputi :

1.Keindahan Seni
     Pandangan Plato tentang karya seni dipengaruhi oleh pandangannya tentang ide. Sikapnya terhadap karya seni sangat jelas dalam bukunya Politeia (Republik). Plato memandang negatif karya seni. Ia menilai karya seni sebagai mimesis mimesos. Menurut Plato, karya seni hanyalah tiruan dari realita yang ada. Realita yang ada adalah tiruan (mimesis) dari yang asli. Yang asli itu adalah yang terdapat dalam ide. Ide jauh lebih unggul, lebih baik, dan lebih indah daripada yang nyata ini.


2.Keindahan Alam
     Menurut Pandangan Plato , keindahan yang ada di dalam alam semesta ini hanyalah keindahan semu dan merupakan keindahan pada tingkatan yang lebih rendah.

3.Keindahan Moral
     Moral adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.

     Keindahan moral adalah mimpi dan harapan panjang manusia. Ia, seperti layaknya imajinasi, menjadi panggung tak berbatas, melahirkan kisah-kisah tontonan yang tak pernah mati di bioskop-bioskop. Ia menjadi ruang berhenti sejenak dari dunia nyata, sebuah tarikan napas untuk memacu harapan.


4.Keindahan Intelektual
     Keindahan intelektual adalah pemikiran yang indah berdasarkan ilmu pengetahuan.

Sumber : 1 2 3 4 5

Case Study :

Studi Kasus saya ambil dari artikel tentang gangguan kejiwaan yang berhubungan dengan perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat saat ini.


KOMPASIANA.COM - Indonesia memang dikenal sebagai juaranya korupsi di dunia. Sudah bertahun-tahun Indonesia berperingkat terbawah sebagai negara terkorup di dunia dan seakan tak ada prospek beranjak dari keburukan ini. Terakhir, Transparency International Indonesia merilis peringkat indeks korupsi (IPK) Indonesia pada tahun 2009 berada pada posisi 111. Ini memang sangat memiriskan. Bangsa yang besar ini dipandang sangat ‘kotor’ akibat korupsinya yang merajalela. Ibu Pertiwi pasti menangis jika melihat anak bangsa saat ini sebagai juara korupsi.

Lantas, banyak orang berpikir bahwa korupsi yang sudah sedemikian parah ini dihubungkan dengan masalah moral. Akar permasalahan utama korupsi di Indonesia adalah moralitas bangsa yang bobrok, korup dan ambruk. Benarkah demikian? Pantaslah kita untuk mendiskusikannya agar kita tidak serta merta memercayai statement bahwa parahnya korupsi di Indonesia ini akibat moral bangsa yang buruk. Kita tidak boleh luruh hanya mengkambinghitamkan masalah moral sebagai penyebab suburnya korupsi di indonesia.

Sayangnya, begitu banyak terdengar upaya kampanye sederhana (soft campaigne), baik pemerintah, tokoh masyarakat, NGO/LSM, hingga tokoh-toko agama tentang seruan serta imbauan kepada masyarakat untuk terus memperbaiki akhlak dan nilai-nilai moral yang selama ini dianggap biang terjadinya korupsi di Indonesia. Media yang digunakan beragam, mulai dari iklan TV, Koran, Majalah, Tabloid hingga pamflet dan selebaran, yang intinya adalah menekankan kepada masyarakat bahwa, “jika ingin korupsi dibasmi, maka perbaikilah moral dan akhlak dasar kita, sebab moral yang bobrok merupakan akar penyebab korupsi di Indonesia”.

Upaya tersebut tidaklah salah, tetapi sangat berpotensi keliru memandang persoalan secara objektif dan komprehensif. Bahkan kekhawatiran terbesar masyarakat adalah bisa saja upaya kampanye anti korupsi yang terus menerus menyudutkan masalah moral sebagai biang keladi menjamurnya korupsi, hanya dijadikan sebagai upaya “cuci tangan” dan “pengalihan isu” dari para pejabat korup. Kita perlu memandang masalah moralitas ini sangat rawan untuk dipermainkan oleh pihak-pihak yang sebenarnya terlibat dalam korupsi. Bisa saja isu moralitas ini hanya sebagai upaya lempar batu sembunyi tangan.

Memandang korupsi sebagai masalah moral ini juga bisa menciptakan ketidakmampuan menguraikan jenis-jenis korupsi secara detail dan kegagalan menciptakan solusinya. Ada resistensi yang timbul karena rasa pesimistis berlebihan sebagai akibat kegagalan menguraikan kerumitan benang-benang korupsi. Ini karena masalah moral begitu luas dan cara penanganannya juga sangat luas. Jadi, tidak sekedar menangani penyebab dari satu aspek saja, lalu lantas masalah moral selesai dan korupsi pun punah.

Lantas, orang berpikir karena masalah moral maka yang harus dibenahi moral bangsa adalah lewat pendidikan yang bermoral. Ini jelas terlalu luas dan tidak langsung mengenai sasaran karena pendidikan lebih condong pada pembentukan karakter dasar. Dan, seringkali karakter itu takluk pada determinan lingkungan yang lebih mencerminkan kondisi yang sesuai pada realitas kekinian. Lingkungan mampu menciptakan pengaruh yang menjadikan orang yang dibentuk pendidikan larut dalam hegemoni lingkungan.

Menangani korupsi lewat pendidikan memang perlu, tetapi ini hanya pada proses penciptaan fundamental saja. Pendidikan yang menciptakan moralitas utama lebih disepakati sebagai upaya penanaman pondasi moral bahwa korupsi itu adalah tindakan laknat yang menghancurkan sendi-sendi kehidupan bangsa. Sekaligus pendidikan moral ada untuk membangun benteng moral agar tidak terjebol oleh serangan biadab korupsi implisit maupun eksplisit. Namun demikian, moralitas yang dibentuk pendidikan tidak bisa digunakan sebagai tameng secara terus menerus untuk menghadang korupsi.

Sumber

Opinion :

menurut  pendapat saya untuk membrantas korupsi bukan hanya dari aparat hukum saja namun juga kesadaraan akan diri pribadi masing-masing untuk tidak melakukan tindakan korupsi tersebut, di sisi lain memang bila korupsi sudah merajalela peran aparat penegak hukum sangat diandalkan. Harapan yang di bebankan kepada para penegak hukum juga hendaknya dapat diselesaikan dengan cepat dan bijaksana agar tindakan korupsi dapat dikurangi atau mungkin dapat dihapuskan.